Minggu, 11 Januari 2009

BAHAYA VALENTINE

Memasuki bulan Februari, kita menyaksikan banyak media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan bersibuk-ria berlomba menarik perhatian para remaja dengan menggelar acara-acara pesta perayaan yang tak jarang berlangsung hingga larut malam bahkan hingga dini hari. Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal yaitu Valentine's Day atau biasanya disebut hari kasih sayang. Biasanya pada 14 Februari mereka saling mengucapkan "selamat hari Valentine", berkirim kartu dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta.

Sangat disayangkan banyak ABG khususnya teman-teman kita, para remaja putri muslimah yang terkena penyakit ikut-ikutan dan mengekor budaya Barat atau budaya ritual agama lain akibat pengaruh TV dan media massa lainnya. Termasuk dalam hal ini perayaan Hari Valentine, yang pada dasarnya adalah mengenang kembali pendeta St.Valentine. Belakangan, Virus Valentine tidak hanya menyerang remaja bahkan orang tua pun turut larut dalam perayaan yang bersumber dari budaya Barat ini.


Sejarah Valentine

Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya.
Claudius II melihat St.Valentine meng-ajak manusia kepada agama Nashrani lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya. Dalam versi kedua , Claudius II meman-dang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine menentang perintah ini dan terus mengada-kan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan "Dari yang tulus cintanya, Valentine." Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Nashrani ber-sama 46 kerabatnya.
Versi ketiga menyebutkan ketika agama Nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkum-pul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan " dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini."
Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat "dengan nama tuhan Ibu" dengan kalimat " dengan nama Pendeta Valentine" sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.
Versi lain mengatakan St.Valentine di-tanya tentang Atharid, tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab tuhan-tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih, oleh karenanya ia dihukum mati. Maha Tinggi Allah dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang dzalim tersebut.
Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya itu merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi!!!
Hukum Valentine
Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syi'ar dan kebiasaan. Padahal Rasul Shallallaahu 'alaihi wa sallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: "Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ." (HR. At-Tirmidzi).
Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir, adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu ke-mungkaran yang besar. Ibnul Qayyim berkata, "Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat hari raya!" dan semisalnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutu-kan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah."
Abu Waqid Radhiallaahu 'anhu meriwayatkan: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam saat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam berkata, "Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath, sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath." Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, " Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum Nabi Musa, 'Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan.' Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian." (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, hasan shahih).
Adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat untuk melaksanakan wala' dan bara' ( loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri dari golongan kafir) yang merupakan dasar akidah yang dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu'min dan membenci orang-orang kafir serta menyelisihi mereka dalam ibadah dan perilaku. Serta mengetahui bahwa sikap seperti ini di dalamnya terdapat kemas-lahatan yang tidak terhingga, sebaliknya gaya hidup yang menyerupai orang kafir justru mengandung kerusakan yang lebih banyak.
Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang, lagi pula, menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah Subhaanahu wa Ta'ala telah berfirman, yang artinya:
" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim ." (Al-Maidah:51)
"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya." (Al-Mujadilah: 22)
"Dan janganlah belas kasihan kepada kedua pezina tersebut mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akherat." (An-Nur: 2)
Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah: ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah (tuntunan Allah dan Rasul-Nya). Tidak ada suatu bid'ah pun yang dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yang ditinggalkan. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim dalam setiap raka'at shalatnya membaca,
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pu-la jalan) mereka yang sesat." (Al-Fatihah:6-7)
Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.
Ada seorang gadis mengatakan, bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang mempe-ringatinya. Ini adalah suatu kelalaian, padahal sekali lagi perayaan ini adalah dari ritual agama lain!
Hadiah yang diberikan sebagai ung-kapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.
Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.
Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami …dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir.
Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkan:
" Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling mengunjungi karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku." (Al-Hadits).


Fatwa Syeikh Ibnu Utsaimin:
Pertanyaan:
Pada akhir-akhir ini ini telah tersebar dan membudaya perayaan hari Valentine -terutama di kalangan pelajar putri, padahal ia merupakan salah satu dari sekian macam hari raya kaum Nashrani. Biasanya pakaian yang dikenakan berwarna merah lengkap dengan sepatu, dan mereka saling tukar mawar merah. Bagaimana hukum merayakan hari Valentine ini, dan apa pula saran dan anjuran anda kepada kaum muslimin. Semoga Allah selalu memelihara dan melindungi anda.
Jawab:
Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena:
Pertama: ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari'at Islam.
Kedua : ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) - semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.
Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.
Read More ..

israel

Israel
Oleh: Sinang Bulawan

Saya tidak kaget bila Vatikan mengkritik keras agresi Israel dengan menyebut Gaza sebagai kamp konsentrasi raksasa yang pernah ada di dunia.

Saya juga bisa menerima alasan bila Pemerintah Venezuela mengusir Dubes Israel dan seluruh jajaran stafnya keluar dari negara tersebut karena agresi ke Gaza merusak tatanan perjanjian hukum internasional.


Saya berpendapat wajar saja bila pemerintah New Zealand melakukan aksi boikot terhadap atlit tenis Israel yang ikut lomba di negara tersebut, dan juga wajar bila pemain basket Israel dilempari saat bermain di Turki.

Saya kira sudah sepantasnya bila Serikat Pegawai Pemerintah Kanada mengusulkan boikot kunjungan akademisi Israel untuk datang ke negara tersebut.

Saya kira hal yang lumrah bila akhirnya kelompok Hizbullah di Lebanon ikut melibatkan diri dalam pertikaian antara Israel-Palestina.

Penilaian saya di atas dan tindakan negara-negara lain di dunia membuktikan bahwa Israel sebenarnya bukanlah semata-mata musuhnya Islam, tetapi musuh kehidupan manusia beradab di muka bumi ini.

Israel atau Israil adalah sebutan bagi Nabi Ya'qub. Bani Israil adalah turunan Nabi Ya'qub yang sekarang dikenal sebagai bangsa Yahudi. Mereka dari awalnya memang sudah diistimewakan oleh Allah SWT, dengan harapan agar mereka memenuhi janji akan menyembah Allah dan tidak akan mempersekutukan-Nya dengan apapun, serta beriman kepada rasul-rasulNya. Salah satu nikmat Tuhan yang diberikan ialah mereka selalu dinaungi awan di waktu mereka berjalan di panas terik padang pasir. Mereka diberi makan Manna dan Salwa yang langsung didatangkan dari surga. Tetapi sayangnya mereka menjadi takabur, mereka hanya akan beriman hanya bila mereka bisa melihat Tuhan dengan seterang-terangnya, dan mereka ingkar terhadap Taurat dengan menjadikan anak lembu sebagai sembahannya. Selain itu mereka juga ingkar terhadap Taurat dengan menukar ayat-ayat di dalamnya sehingga mereka sembunyikan sebagian isi firman bahwa Tuhan akan mengutus sesorang Nabi dari keturunan Ismail yang
akan membangun umat besar di belakang hari, yaitu Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian sudah jelas sekali kalau mereka sejak awalnya sudah termasuk kaum pembangkang, bukan hanya terhadap Nabi Musa, tetapi juga terhadap Allah SWT. Sehingga Allah SWT murka dengan menimpakan azab dari langit berupa sambaran halilintar terhadap mereka. Ini terjadi pada saat Nabi Musa a.s. membawa mereka (Bani Israil) keluar dari negeri Mesir sewaktu lepas dari kejaran tentara Fir'aun. Dimana mereka harus melalui laut Merah sebelah utara. Pada saat menuju tanah yang dijanjikan untuk mereka, tanah Kanaan. Tanah yang dianggap sebagai Palestina sekarang ini.

Kita tahu semua bahwa Nabi Ibrahim mempunyai anak yaitu Ishak dan Ismail. Ishak merupakan anak dari isteri pertama, dan hidup dengan meneruskan turunan Yahudi di daerah Yerusalem, atau Palestina sekarang. Sedang Ismail adalah anak Ibrahim dari isteri ke dua yang kemudian diungsikan ke daerah jauh di wilayah padang pasir Selatan yang dikenal sebagai jazirah Arab dan merupakan nenek moyang bangsa Arab, yang melahirkan Nabi Muhammad s.a.w.

Dari sinilah mulai adanya pertikaian Palestina dan Israel. Satu, bangsa Yahudi menuntut akan tanah yang dijanjikan untuk mereka, yang sekarang sudah diduduki oleh bangsa Palestina. Kedua, selain karena bangsa Palestina sebagian besar memeluk Islam, ternyata juga bangsa Yahudi atau Bangsa Israel tidak menyukai Islam karena mereka memandang bangsa mereka adalah kekasih Allah, dan kenabian itu hanyalah hak mereka karena sebagian besar Nabi berasal dari keturunan Yahudi. Betapa sakitnya orang Yahudi itu ketika melihat agama Islam dibawa oleh bangsa Arab, bukan bangsa Yahudi.

Maka, dengan diam-diam mereka berusaha memadamkan agama Islam. Mula-mula mereka tempuh dengan jalan berdebat, dengan cara ini mereka kira akan dapat menyusupkan rasa sangsi dan ragu ke dalam dada kaum muslimin. Dengan demikian kaum muslimin akan meninggalkan Nabi Muhammad s.a.w. Usaha-usaha ini tidak berhasil, kemudian mereka menempuh dengan jalan kekerasan, keonaran, dan hasutan-hasutan. Termasuk pada jaman Nabi Muhammad sendiri, dimana bangsa Yahudi dari Bani Qainuqa merusak dan ingkar terhadap perjanjian yang dibuat sebelumnya.

Jadi jangan salahkan kalau mereka sekarang ingkar terhadap perjanjian perdamaian. Kalau ternyata terhadap perjanjian dengan Allah saja dilanggar apalagi bila hanya perjanjian dengan para nabi. Sehingga sebenarnya mereka ini bukan hanya musuh Islam, tetapi juga musuh manusia dalam kehidupan yang beradab. Terlebih-lebih, karena pada dasarnya mereka adalah musuh Allah.
Read More ..

Jumat, 09 Januari 2009

ALAMATUS SYAQOOWAH (Tanda-tanda Kecelakaan)

علامة السّقاوة أربعة : نسيان الذنوب الماضية وهي عند الله محفوظة، وذكر الحسنات الماضية ولا يدرى أقبلت أم ردّت، والنّظر إلى من فوقَه فى الدنيا وإلى من دونه فى الدّين، يقول الله تعالى "أردْتُهُ فلم يُرِدْنِى فتركتُهُ
tanda-tanda kecelakaan bagi manusia ada 4 yaitu
Pertama : lupa terhadap dosa yang lampau padahal dosa tersebut masih jelas tersimpan di sisi Allah SWT. banyak orang dewasa ini yang berbuat dosa tapi tidak merasa atau tidak mau merasakannya dalam artian sudah acuh tak acuh terhadap dosa tersebut padahal dia tahu benar kalau dia berbuat dosa tersebut, apalagi dosa-dosa yang telah lampau banyak betul hamba-hamba Allah yang melupakannya sebelum dia minta maghfirah (ampunan) pada yang berhak, apalagi kalau di dunia ini sudah tidak ada tuntutan lagi terhadap dosa yang mereka perbuat.

Kedua : menyebut-nyebut kebaikan yang sudah dia perbuat padahal dia jelas belum tahu apakah hal yang dimaksud hasanaat (kebaikan) tersebut diterima oleh Allah apakah tidak, dengan bangganya mereka menyebutkan dirinya telah berbuat hasanat (kebaikan)tersebut seolah-olah syurga jelas-jelas menjadi miliknya. contoh karena dia sudah dapat hafal AlQur'an padahal dia mungkin hanya sekedar hafal dibibir dan di kepala saja sedangkan aplikasi dari ajaran Alqur'an yang sudah dihafalnya tersebut masih sangatlah jauh dari kecil prosentasenya, tetapi dia sudah berani mengklaim syurga adalah miliknya, dan memandang sebelah mata hamba-hamba Allah yang lainnya, pada hal dia tidak tahu sebab apa Allah memasukkan syurga hamba-hambanya tersebut. Hamba Allah bisa masuk syurga hanya karena rohimnya Allah semata, sebab amal manusia itu tidak akan mungkin sanggub menebus kenikmatan dari Allah yang telah diberikan Allah kepadanya.

Ketiga : Memandang ke atas dalam urusan dunia dan memandang kebawah dalam urusan agama. manusia selama masih memandang ke atas dalam urusan dunia (dengan berlebihan) maka niscaya dia akan jauh dari rasa syukur kepada Allah SWT. sedangkan jika selalu memandang kebawah dalam urusan agama maka dia nisacaya tidak akan termotivasi untuk meningkatkan ibadahnya, padahal jelas dalam hal ibadah, hari ini sama dengan yang kemarin saja termasuk orang yang merugi.

Keempat : Allah Berfirman Aku menghendakinya sedangkan dia tidak menginginkanKu (tidak memperdulikanKu) maka niscaya Aku (Allah) tinggalkan dia. Jelaslah bahwa sebenarnya kita manusia makhluk Allah itu sangat membutuhkan Dia, coba kita renungkan, sedetik saja kita tidak diperhatikan olehNya niscaya kita akan tidak karuan apalagi kalau Allah sudah sampai meninggalkan kita, maasyaaAllah jelas kita akan sengsara dan ini adalah kecelakaan bagi kiita, na'udzubillaahi mindzalik,


Semoga yang sangat sedikit ini bisa kita jadikan bahan renungan yang akan membuat kita lebih mawas diri, marilah kita awali membangun agama dan juga negera ini dari diri kita sendiri kemudian keluarga kita, niscaya kalau kita semua sudah bisa membangun diri kita dan jg keluarga kita dengan bangunan keimanan yang kokoh sudah barang tentu agama dan negara kita juga akan menjadi kokoh, agama dan negara yang disegani, dan negara kita akan mencapai negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofuur. Wallahu A'lamu bisshowab (biqolam Abdul Wahib Widodo, S.Ag (Aba.LiaZahara))
www.guswik.blogspot.com
Read More ..

I LOVE U MOTHER (أحبك أمى)

Ini adalah mengenai nilai kasih ibu dari seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur

Kemudian dia mengulurkan secarik kertas yang berisikan tulisan sesuatu, si Ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang ulurkan anaknya tersebut dan kemudian membacanya

“Ongkos (upah) membantu ibu :
membantu pergi ke warung Rp. 20.000
menjaga adik Rp. 20.000
membuang sampah Rp. 5.000
membereskan tempat tidur Rp. 10.000
menyiram bunga Rp. 15.000
menyapu halaman Rp. 15.000
jumlah keseluruhan Rp. 85.000

Selesai membaca ibu tersenyum melihat raut wajah anaknya yang lagi berbinar-binar kemudian ibu mengambil secarik kertas juga kemudian mengambil pena kemudian menulis

ongkos mengandungmu selama 9 bulan Rp.Gratis
ongkos berjaga malam karena menjagamu Rp. Gratis
ongkos khawatir karena selalu memikirkanmu Rp. Gratis
ongkos airmata yang menetes sebab kamu Rp. Gratis
ongkos menyediakan segala keperluanmu Rp. Gratis
ongkos mencuci pakaian dan perabotan yang bekas kamu pakai Rp. Gratis
jumlah keseluruhan nilai kasihku Rp. Gratis

Air mata si anak berlinang setelah membaca tulisan tersebut. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata “SAYA SAYANG” kemudian sang anak mengambil pena dan menulis sesuatu untuk ibunya “SEMUA UPAH UNTUK MEMBANTU IBU TELAH TERBAYAR LUNAS BAHKAN LEBIH IBU”
www.guswik.blogspot.com
Read More ..

sarjana gemblung tidak paham 3in1

sarjana gemblung tidak paham 3in1
Ada sebuah cerita “ada pemuda yang lama kuliah di luar negeri kemudian kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk dicarikan seorang guru agama atau kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab tiga pertanyaannya. Akhirnya orang tuanya berhasil mendapatkan kiyai tersebut dan membawa ke hadapan putranya, kemudian pemuda tersebut bertanya:

Pemuda : anda siapa apakah anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Kiyai : saya hamba Allah dan dengan izinNya insyaAllah saya akan bisa menjawab pertanyaa-pertanyaa anda

Pemuda : anda yakin? Sedangkan para professor dan banyak orang-orang pandai saja tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan saya

Kiyai : saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

Pemuda : saya mempunyai tiga pertanyaan (1) kalau memang Tuhan itu ada tunjukkan wujud tuhan kepada saya (2) apakah yang dinamakan dengan takdir (3) kalau syaitan itu diciptakan dari api kenapa mereka dimasukkan kedalam neraka yang dibuat dari api? Tentu tidak menyakitkan bagi syaitan karena syaitan dan neraka memiliki unsur yang sama, kan mereka bisa menyatu, apakah Tuhan tidak berfikir tentang hal tersebut?. Eh tiba-tiba kiyai itu menampar pipi pemuda tersebut dengan sangat keras, dan pemuda tersebut memegang pipinya dengan menahan sakit sambil berkata “kenapa, anda marah pada saya? Kiyai menjawab “saya tidak marah, tamparan itu merupakan jawaban saya atas tiga pertanyaan anda tadi

Pemuda : saya sungguh-sungguh tidak mengerti

Kiyai : bagaimana rasanya tamparan saya hai pemuda?

Pemuda : tentu saja saya merasa sakit kiyai

Kiyai : tunjukkan pada saya wujud sakit tersebut?

Pemuda : saya tidak bias kiyai

Kiyai : itulah jawaban saya atas pertanyaan pertama anda

Kiyai : apakah anda pernah berfikir akan mendapat tamparan dari saya?

Pemuda : tidak

Kiyai : itulah jawaban saya atas pertanyaan kedua anda

Kiyai : terbuat dari apakah tangan saya?

Pemuda : terbuat dari kulit

Kiyai : tangan saya terbuat dari kulit pipi anda juga, tapi kok bisa terasa sakit yang amat sangat?, itulah jawaban saya atas pertanyaan ketiga anda






Mudah-mudahn cerita ini dapat mempertebal keimanan kita amin yaa Rabbal ‘Alamin

www.guswik.blogspot.com
Read More ..